Kamis, 11 November 2010

Penerapan Pengorganisasian pada Organisasi Pemuda/Mahasiswa

Penerapan Pengorganisasian pada Organisasi Pemuda/Mahasiswa
I. Pendahuluan

Pengorganisasian adalah suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisiensi .

II. Isi

Pengertian, Definisi dan Arti Organisasi - Organisasi Formal dan Informal :

A. Arti Istilah Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

B. Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia, seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.
Organisasi dibagi menjadi dua jenis :
1. Organisasi Ekstra Kampus.
organisasi kemahasiswaan yang bersifat ekstra kampus pada umumnya terkait dengan aliran politik atau ideologi tertentu seperti: IMM, HMI, PMII, KAMMI, FMN, GMNI, GMKI, PMKRI, Mapancas, Gema Pembebasan dan sebagainya. Ada pula organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang didasarkan pada ikatan asal daerah, misalnya Himpunan Mahasiswa Jawa Timur (HIMAJATI), Ikatan Mahasiswa Pelajar Padang Lawas-Sumatera Barat (IMAPPALAS SUMBAR) atau Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT). Untuk organisasi kemahasiswaan yang bersifat kedaerahan umumnya sekretariatnya sekaligus merupakan Asrama Mahasiswa asal daerah yang bersangkutan. Meskipun tidak semua mahasiswa asal daerah tersebut merupakan anggota organisasi atau tinggal di Asrama Mahasiswa daerah yang bersangkutan.
2. Organisasi Intra Kampus.
Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari kampus. Para aktivis Organisasi Mahasiswa Intra Kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat Pemilu Mahasiswa untuk memilih Pemimpin Senat Mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstra kampus sangat terasa.

Peran Organisasi Mahasiswa Di Tengah Masyarakat
Ketika melihat korelasi hubungan mahasiswa dengan masyarakat pada saat sekarang dengan kondisi dulu pada zaman pra kemerdekaan, akan terasa ada nuansa yang jauh berbeda. Jika dulu, mahasiswa melalui organisasi di kampus, baik itu intra maupun ekstra universitas, tidak melihat perjuangan perubahan sosial hanya sebatas dunia kampus saja. Mereka rela turun gunung untuk membantu memberi pendidikan ke masyarakat, baik itu melalui forum-forum diskusi maupun mimbar bebas di alun-alun desa/kota. Ada hubungan yang bisa dikatakan mesra antara mahasiswa dan masyarakat pada saat itu.
Namun sekarang, kita bisa sama-sama melihat orientasi perjuangan dan pergerakan organisasi mahasiswa malah cenderung kampus oriented. Sangat jarang kegiatan-kegiatan bersama masyarakat dilakukan. Kalau pun ada, hanya pada saat-saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau pun Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dunia mahasiswa hari ini adalah bagaimana caranya menyelamatkan diri masing-masing dengan cara secepatnya menyelesaikan studi dan bekerja. Seolah-olah tugas kemasyarakatan hanyalah tugas pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saja. Ini adalah bentuk pergeseran paradigma yang semakin menambah dalam gap antara dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Dari kacamata idealnya, hubungan organisasi mahasiswa dan masyarakat adalah hubungan saling membutuhkan dan mengembangkan. Ilmu pengetahuan yang diproduksi di kampus seyogyanya ditransformasikan ke kehidupan bermasyarakat. Organisasi mahasiswa tidak boleh alpa dalam mengadvokasi masyarakat baik itu yang berada dalam lingkungan sekitar kampus maupun secara umum.
Dalam menjalankan amanah sebagai agent of change , organisasi mahasiswa sangat dibutuhkan peran strategisnya dalam membantu masyarakat. Hal ini dikarenakan ada beberapa potensi dan kekuatan dalam sebuah organisasi. Pertama, organisasi mahasiswa memiliki potensi untuk menggerakkan massa yang cukup rill. Kedua, memiliki legitimasi sebagai representasi universitas untuk melakukan sesuatu kegiatan. Ketiga, organisasi mahasiswa memiliki kader-kader yang mumpuni dan cenderung lebih berkomitmen untuk aktif membangun masyarakat.
Sejatinya mahasiswa melalui wadah organisasi kemahasiswaan tidak menjadi menara gading yang angkuh di tengah sulitnya kondisi masyarakat. Teori-teori yang diperoleh di kampus tidak akan menemukan esensinya jika tidak diterapkan di masyarakat.Untuk itu, organisasi mahasiswa sudah waktunya kembali ke khittahnya sebagai pengayom dan selalu hadir di masyarakat.

III. Kesimpulan
Pengorganisasian mahasiswa juga sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena pengorganisasian mahasiswa berguna untuk memantau jalanya kehidupan berpolitik, selain itu juga berguna untuk kehidupan bermasyarakat dan Lingkungannya.

IV. Daftar Pustaka
www.wikipedia.com
http://gmni-sumedang.blogspot.com

penerapan pengawasan pada organisasi pemuda / mahasiswa .

penerapan pengawasan pada organisasi pemuda / mahasiswa .
Pendahuluan
Pengawasan adalah proses untuk “ menjamin ” bahwa tujuan – tujuan organisasi tercapai . Ini berkenaan dengan cara – cara membuat kegiatan – kegiatan sesuai yang direncakan .

Isi
Pengawasan memiliki 3 tipe dasar yaitu :

Pengawasan pendahuluan ( feedforward control ) dirancang untuk mengantisipasi masalah – masalah atau penyimpangan – penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan .
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan ( concurrent control ) merupakan proses dimana aspek tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan – kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double – check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan .
Pengawasan umpan balik ( feedback control ) merupakan pengawasan yang biasa disebut dengan past – action controls, mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan .
Proses pengawasan juga memiliki 5 tahap yaitu :
Penetapan standar
Penetapan standar adalah penetapan suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil – hasil . Standar sendiri memiliki 3 standar umum yaitu :
Standar – standar phisik, mungkin meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau kualitas produk .
Standar – standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan sejenisnya .
Standar – standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pekerjaan harus diselesaikan .
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa pertanyan yang penting diantaranya adalah Berapa kali ( how often ) pelaksanaan seharusnya diukur – setiap jam, harian, mingguan, atau bulanan ? Dalam bentuk apa ( what form ) pengukuran akan dilakukan – laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telephon ? Siapa ( who ) yang akan terlibat – manajer, staf departemen ? Pengukuran ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal serta dapat diterangkan kepada para karyawan .
Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Pengukuran pelaksanaan meliputi cara yaitu :
Pengamatan ( observasi )
Laporan – laporan, baik lisan maupun tertulis
Metoda – metoda otomatis
Inspeksi, pengujian ( test ) atau dengan pengambilan sampel .
Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah perbandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan . Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterpretasikan adanya penyimpangan ( deviasi ) .
Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Tindakan terakhir dari proses pengawasan adalah pengoreksian apabila hasil analisa menunjukkan perlunya pengoreksian maka tindakan ini harus diambil .
Pengoreksiannya dapat berupa :
Mengubah standar mula – mula ( barangkali telalu tinggi atau terlalu rendah )
Mengubah pengukuran pelaksanaan ( inspeksi terlalu sering frekuensinya atau kurang atau bahkan mengganti sistem pengukuran itu sendiri )
Mengubah cara dalam menganalisadan menginterpretasikan penyimpangan – penyimpangan .
Kesimpulan
Proses pengawasan sangat penting dalam berorganisasi karena memiliki beberapa faktor :
Perubahan lingkungan organisasi,
Peningkatan kompleksitas organisasi,
Kesalahan – kesalahan yang dilakukan oleh bawahan,
Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang .
Daftar Pustaka
Buku Manajemen Karangan T. Hani Handoko Universitas Gadjah Mada

Minggu, 07 November 2010

prestasi

prestasi

Sudah lama semenjak lulus dari smk tidak pernah maen futsal bersama kawan2 lama,dan rasanya pengen sekali bermain bersama lagi dan mengingat kembali masa-masa pertama kali terbentuknya tim kami. Saat itu pertama kali masuk sekolah di SMKN 1 DEPOK dan bertepatan dengan acara 17 agustusan dimana sekolah mengadakan kometisi futsal kecil-kecilan di sekolah, dan pada saat itu kami yang menjadi juara setelah mengalahkan kakak-kakak kelas kami.
Dan pada saat itu kami mencoba peruntungan di luar sekolah dengan mengikuti turnamen antar sekolah di daerah Jakarta, Depok dan Bogor,dan hasilnya kurang memuaskan dimana tahun pertama kami tidak mendapatkan satupun gelar,dan juga di tahun yang kedua dimana saat itu kami juga tidak dapat mendapatkan satupun gelar. Sejak selama dua tahun kami tidak mendapatkan gelar juara,kami memutuskan untuk berlatih dengan sungguh-sungguh dan hasilnya pun menurut kami cukup memuaskan dimana kami memperoleh juara harapan satu atau posisi keempat di Universitas IPB (Institut Pertanian Bogor).
Dan pada saat itu kami memutuskan untuk berlatih lebih giat lagi dan sesekali mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah-sekolah lain untuk mengetahui seberapa kuat kemampuan tim kami dan hasilnya pun memuaskan,dan kami pun mencoba untuk lebih baik dari hasil sebelumnya dimana kami memperoleh juara harapan satu ,hasilnya pun memuaskan dimana kami menjadi juara ke tiga di BSM Student Futsal Championship antar SMA Se-Bogor Raya, dan tidak hanya distu saja kami pun sering mengikuti turnamen futsal antar sekolah maupun umum.
Di turnamen yang kami ikuti untuk kesekian kalinya kami pun mendapatkan hasil yang sangat-sangat memuaskan, dimana kami menjadi juara satu Piala MENPORA yang diadakan oleh LP3I di Depok,dan kami pun di beri kesempatan untuk mewakili kota Depok ke tingkat Nasional di Jakarta. Dimana wakil-wakil dari kota lain sepeti Jakarta, Bogor, Surabaya dll tidak terkecuali dari pulau Sumatera dan Kalimantan telah menungggu kami di sana. Dan ternyata mereka semua lebih siap dari pada kami,dan semua itu kami jadikan pengalaman yang sangat-sangat berharga yang tidak mungkin kami lupakan.

PRESTASI :

- Juara Harapan Satu di IPB
- Juara Tiga di BSM Futsal Championship
- Juara Satu Antar Sekolah se-Kota Depok
- Juara Satu Tingkat Umum (Antar Member)

Rabu, 03 November 2010

Penerapan penggerakan pada organisasi pemuda/mahasiswa

Penerapan penggerakan pada organisasi pemuda/mahasiswa

1. PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah tonggak dari sebuah perubahan. Suatu istilah yang tentunya sudah tidak asing lagi kita dengar, yaitu bahwa “Mahasiswa Sebagai Agent Of Change/Agen Perubahan”. Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sejarah sebuah bangsa. Pemikiran kritis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi rakyat kepada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Peran mahasiswa sangatlah nyata bagi sebuah perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dimana peran mahasiswa itu sendiri diantaranya:
1) sebagai penganalisa, pemberi solusi terhadap fenomena ataupun peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat,
2) sebagai pengamat dan pengontrol terhadap kebijakan dan keputusan pemerintah,
3) sebagai penyambung lidah atau penyampai aspirasi masyarakat kampus pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,
4) sebagai penyampai kebenaran,
5) sebagai agen perubahan (agent of change),
6) sebagai generasi muda penerus masa depan bangsa.

Jika kita mau merenung dan berfikir sejenak, tentunya akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari dalam benak kita. Mengapa semua ini menimpa kehidupan mahasiswa ataupun mahasiswi sebagai salah satu tonggak perubahan negeri ini? Mengapa kondisi ini terjadi di negeri yang kaya raya dengan sumber daya alamnya dan di negeri yang pernah mendapat julukan “Jamrud Katulistiwa” ini?

2. ISI

Ada definisi yang digunakan misalnya yang dirumuskan oleh Terry, sebagai berikut:
‘’Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources’’.
Dalam pengertian definisi ini, ada aktivitas yang jelas berupa proses manajemen. Selanjutnya, aktivitas dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan melalui orang lain dengan bantuan sumber daya lain pula, yang dinamakan orang dan sumber daya lain biasa disebut 5 M, yaitu men, materials, machines, methods, dan money.
Didalam suatu manajemen terdapat ;

1. Planning ( perencanaan )
2. Organizing ( pengorganisasian )
3. Commanding ( pemberian commando )
4. Coordinating ( pengkoordinasian )


Dalam hal ini kita akan membahas tentang Actuating (Penggerakan)
Actuating ( penggerakan ) adalah menempatkan semua anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi atau dengan kata lain penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau member semangat kepada karyawan atau pegawai.Misalkan, kita masih membahasa organisani BEM tersebut , tugas pimpinan organisasi tersebut menggerakkan seluruh anggota yang bekerja dalam suatu organisasi terbut agar masing-masing bekerja sesuai yang telah ditugaskan dengan semangat dan kemampuan maksimal. Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi fungsi manajemen., yang mempunyai keyakinan, harapan, sifat, tingkat laku, emosi, kepuasan, pengembangan, dan akal budi serta menyangkut hubungan antar pribadi. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa fungsi penggerakan adalah fungsi yang paling penting serta paling sulit dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Fungsi tugas penggerakan (actuating) adalah tugas menggerakkan seluruh manusia yang bekerja dalam suatu perguruan tinggi agar masing-masing bekerja sesuai yang telah ditugaskan dengan semangat dan kemampuan maksimal. Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi fungsi manajemen karena menyangkut manusia, yang mempunyai keyakinan, harapan, sifat, tingkat laku, emosi, kepuasan, pengembangan, dan akal budi serta menyangkut hubungan antar pribadi.
Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa fungsi penggerakan adalah fungsi yang paling penting serta paling sulit dalam keseluruhan fungsi manajemen.

3.PENUTUP

Dari sebab itu, seorang mahasiswa harus melakukan penerapan manajemen nya dalam kehidupanya, dimana manajemen itu digunakan untuk dirinya agar proses jalan dari tahap ke tahap befungsi dengan hasil yang maksimal dan kemudian dicapailah suatu tujuan yang telah direncanakanya dalam manajemen tersebut sesuai dengan keinginan dan harapnnya.
Maka struktur-struktur yang digunakan seorang mahasiswa tersebut dalam penerapan manajemen nya, menggunakan fungsi-fungsi :

1. Planning ( perencanaan )
2. Organizing ( pengorganisasian )
3. Commanding ( pemberian commando )
4. Coordinating ( pengkoordinasian )
5. Controlling ( pengawasan )

4. DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Ekonomi primagama kelas XII
Ekononomi kelas XII karangan yudhistira
www.alumnifatek.forumotion.com

Penerapan Perencanaan Pada Organisasi pemuda/mahasiswa

Penerapan Perencanaan Pada Organisasi pemuda/mahasiswa


Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan dengan lancar.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Tujuan perencanaan yang pertama adalah untuk memberikan pengarahan untuk anggota organisasi. Dengan rencana,anggota dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,suatu organisasi mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang anggota membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja suatu organisasi.

kesimpulan

Suatu organisasi akan berjalan dengan baik apabila mempunyai perencanaan dengan baik

daftar pustaka:www.wikipedia.org

Rabu, 20 Oktober 2010

penerapan managemen pada dunia usaha

penerapan manajemen dalam dunia usaha
Segala upaya yang dilakukan dalam meraih tujuan suatu perusahaan harus dengan efektivitas penggunaan sumber daya yang efektiv dan efisien. dan seiring berkembangnya perusahaan maka akan meningkat pula kegiatan dalam perusahaan tersebut.perusahaan yang besar membutuhkan organisasi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan, mengawasi, serta mengevaluasi kinerjanya agar dapat mencapai tujuan umum perusahaan tersebut. karena hal tersebut kegiatan manajemen akan semakin kompleks pula. kegiatannya antara lain adalah perencanaan dan pengendalian. perencanaan maksudnya untuk menetapkan arah yang dituju perusaan dancara untuk mencapai tujuan itu. penendalian adalah proses teratur yang membantu perusahaan dalam melaksanakan rencana untukmeraih tujuan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.

Kebutuhan peran strategi dalam perusahaan timbul karena adanya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi usaha atau bisnis itu sendiri. Strategi dapat dibuat secara tertulis atau secara konstan, karena terkadang seseorang yang memang pada dasarnya sudah memilki jiwa kewirausahan, biasanya ia sudah memiliki dan mampu memperkirakan strategi apa yang akan dilakukan terhadap kemungkinan berbagai kondisi yang akan timbul pada saat pendirian maupun saat bisnis itu sudah berjalan. Nah, apa sih sebenarnya arti dari strategi itu sendiri, berikut pengertiannya menurut beberapa sumber dan para ahli:
Oxpord Pocked Dictionary
Merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya.
Alfred Chandler (1962) Strategy and structure
Merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987)
Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.
Kenneth Andrew (1971) The Concept of Corporate Strategy
Strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini.
Kenichi Ohmae (1983) The mind of the Strategist
Sesungguhnya tentang apakah strategy bisnis itu….. adalah, dalam satu kata adalah keunggulan bersaing…. Satu-satunya maksud perencanaan strategy adalah untuk memungkinkan suatu perusahaan memperoleh, seefisient mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat di pertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Jadi strategi perusahaan merupakan upaya mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding dengan kekuatan pesaing-pesaingnya dengan cara yang paling eficient.

Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif kinerja bisnis dapat ditingkatkan. Namun karena banyaknya berbagai macam bisnis yang berkembang , sehingga penentuan strategi sulit secara rinci untuk diuraikan, mengingat rencana tindakan yang senantiasa berubah. Namun, pada umumnya ada empat unsur utama strategi yang dapat diidentifikasi, antara lain:
o Sasaran
o Pemahaman lingkungan
o Penelitian sumber daya dan kemampuan
o Penerapan yang efektif

Starategi dalam bisnis memainkan peran yang sama dengan stategi dalam permainan catur. Jika para pemain catur mampu membangun pohon keputusan yang lengkap pada permainan catur, maka mereka kan mampu mengoptimalisasikan setiap langkah mereka (wirausahawan) terhadap langkah yang akan dilakukan oleh lawan main pada setiap tahap permainan. Begitu pula dengan strategi dalam berbisnis akan sangat menetukan parkembangan dan kelangsungan hidup bisnis tersebut.

DAFTAR PUSTAKA:
Umar, Husein.(2003).BUSINESS AN INTRODUCTION. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Rabu, 13 Oktober 2010

Penerapan Bidang Manajemen Dalam Kehidupan Mahasiswa

Penerapan Bidang Manajemen Dalam Kehidupan Mahasiswa

I. Pendahuluan

Manajemen adalah merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).


II. Penerapan manajemen pada kehidupan mahasiswa

Penerapan manajemen yang ada pada kehidupan mahasiswa diantaranya :
1.Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang mahasiswa untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2.Keterampilan manajemen perencanaan
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat merencanakan apa yang bisa menjadi motivasi untuk mencapai suatu masa depan atau tujuannya agar tidak salah jalan.
3.Keterampilan manajemen pengorganisasian
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat membagi setiap atau menjadwalkan kegiatan secara bijaksana .
4.Keterampilan manajemen pengarahan .
Keterampilan manajemen yang dilakukan mahasiswa dalam mengarahkan atau menempatkan sesuatu hal secara bijaksana .

III.Kesimpulan

Penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa sangatlah berpengaruh apabila seorang mahasiswa tidak bisa memanajeri kegiatan-kegiatannya maka tujuannya pun tidak akan bisa tercapai .

IV. Daftar pustaka
http://www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

Kamis, 30 September 2010

Sejarah Perekonomian

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal)

Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini nampaknya juga masih tak lepas dari teori-teori mazhab klasik, antara lain terlihat pada :
a.Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak swasta yang mengelola perkebunan swasta sebagai golongan kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh penggarap tanah.
b.Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan, maka pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong mengalirnya faktor produksi ke tempat tersebut.
c.Laissez faire laissez passer, perekonomian diserahkan pada pihak swasta, walau jelas, pemerintah Belanda masih memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi, tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada umumnya tidak diperlakukan layak.
Pendudukan Jepang (1942-1945)ÿ
Pemerintah militer Jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi mendukung gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya, terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor.
Seperti ini lah sistem sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur oleh pusat guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan tercapai seusai memenangkan perang Pasifik.

ORDE LAMA

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI.
Kas negara kosong.
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir.Ø Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakanØ kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperolehØ kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947Ø
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948Ø >>mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan denganØ beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).

Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
a)Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b)Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
c)Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d)Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
e)Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda.

Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salahsatu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain.

ORDE BARU

Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

ORDE REFORMASI

Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.

SUMBER :
-Buku Perekonomian Indonesia
-Buku Sejarah Perekonomian Indonesia
over a year ago · Report